Madura, Jatim (Shautululama) — KH Toha Cholili begitu bahagia dengan kehadiran ulama Aswaja Manhaji dalam Masjlis Buhuts Al-Islamyah pada Ahad (27/3/2022). Kehadiran ulama ini menjadi daya ungkit bermuwajaha sebagai jawaban di hadapan Allah dan Rasul-Nya kelak. Pertemuan ulama Aswaja Manhaji ini tidak ada kaitannya dengan jabatan. Tujuannya hanya untuk meninggikan kalimah Allah SWT.
Majelis Buhuts Al-Islamiyah FKU Aswaja Jawa Timur bertema “Menyikapi Arah Perubahan dan Problem Minyak Goreng Langka dan Mahal”. Hadir pula ulama sepuh, asatidz, masyayikh dari berbagai penjuru kota dan kabupaten.
“Mudah-mudahan setiap bulan Allah beri kesempatan dan istiqomah, sehingga nanti kita betul-betul mendapatkan bahwa istiqomah lebih baik daripada seribu karomah,”ungkap KH Toha yang ndalemnya jadi lokasi acara.
Lanjutnya, “Dengan perasaan bangga dan terhormat ini kami bisa belajar. Di tempat inilah seperti taman surga. Di mana kesehatan digunakan. Bahkan ilmunya digunakan untuk apa? Bukan untuk mendulang suara sebagai wasilah jabatan dan popularitas.”
Ini semata-mata bagaimana duduk bersama memperjuangkan apa yang terlupakan umat ini. Bahkan ulama-ulama sengaja melupakannya, serta melampiaskan ambisius dan hawa nafsunya.
“Oleh karena itu kalau kita memperjuangkan khilafah sebatas solusi dan gagasan. Kita juga turut membonsai. Maka jangan dibonsai. Khilafah diperjuangkan dengan menumbuhkan kembali. Kita lah yang harus meraih,”serunya.
KH Toha Cholili mengajak hadirin untuk meraih dan menjangkau pertolongan Allah. Salah satu daya ungkit perjuangan Khilafah dengan menolong agama Allah, tatkala kelompok lain sedang mabuk kepayang.
“Kita cukup berbangga mengembalikan salah satu bagian dari Islam ini,”ajaknya.
Pertemuan ini mudah-mudahan menjadi daya ungkit. Ini sebagai bukti memanfaatkan ilmu walaupun hanya mendengar maupun ahad. Di akhir sambutan, KH Toha Cholili berterima kasih dan memohon maaf jika ada ketidaknyamanan.[hn]
