
Garut (shautululama)—Resolusi Awal Tahun 2022 yang dilaksankan di Mesjid Pondok Pesantrean Miftahul Huda Al-Juariyah, Cigedug – Garut, Ahad (9/1/2022). Dihadiri sekitar 350 Ulama, dan Tokoh Masyarakat. Acara dibuka oleh Ustad Ujang Abdurrahman (Pimpinan Ponpes Al Hikmah, Cigedug), lalu dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci AlQuran.
Kalam minal ulama berikutnya disampaikan oleh almukarom KH. Saifuddin Zuhri (Tokoh Ulama dan Aktivis Dakwah dari Kebayoran Lama – Jakarta Selatan)
Belaiu menyitir firman Allah SWT:
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). “
QS. Ar-Ruum (30:41)
“Fasad dhohiri adalah kerusakan yang nampak secara kasat mata seperti jalanan yang rusak. Siapa yang salah? Pemimpinnya yang tidak memperbaiki jalan,”ungkap KH Saifuddin.
Lebih lanjut, Fasad maknawi adalah kerusakan yang tidak nampak secara kasat mata tetapi sangat nampak jelas dilihat dari pemikiran kita. Kerusakan sistem, hukum, dan politik. Kesimpulannya, sesungguhnya Indonesia ini tidak baik-baik saja.
“Jika ada orang yang bilang negeri ini baik-baik saja, bisa kita menjawab nya “waras lu?”. Padahal kita semua ini tidak baik-baik saja. Kita sedang sakit hati oleh rezim kita saat ini dengan segala ketidakadilan yang mereka buat di negeri ini, khususnya kepada para ulama yang berkomintmen dan konsisten kepada syari’at Islam,”tandasnya.
KH Saifuddin Zuhri mengometari hukum negeri ini. Beliau membandingkan Minah mencuri tiga buah cokelat. Tapi berujung pada kasus hukum, dia diadili dan dihukumi selama 1,5 bulan penjara. Padahal secara fakta beliau kekurangan ekonomi.
Pengingat penting dari beliau jika terjadi pengabaian hukum Islam akibatnya hidup terasa sempit. Seperti firman Allah:
وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى
“Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta.”
(QS. Thaha 20: 124)
Agenda berjalan lancar dan mendapatkan respon yang menarik. Peserta yang hadir begitu khusyu’.[hn]