shautululama.co, Surabaya Timur – “Adanya ketidakpuasan, merasa terdholimi, dimana kekayaan alam daerah tersebut dieksploitasi, dikeruk oleh swasta asing-aseng, dan di saat yang sama penduduk daerah tidak banyak merasakan kemakmuran dari sumber daya alam yang melimpah di daerahnya”. Inilah yang mendorong disintegrasi, ungkap Ustad Puji Widodo, sebagai nara sumber dalam Multaqo Ulama Aswaja Surabaya Timur, beberapa waktu yang lalu.
Lanjut beliau, Jelas ini merupakan sesuatu yang sangat berbahaya dalam tinjauan politik islam, karena sebenarnya memisahkan diri adalah bukan sebuah solusi yang tepat untuk menyelesaikan masalah.
Potensi disintegrasi telah nyata di depan kita, harus kita sadari bahwa ini akibat dari tata kelola yang digunakan untuk mengatur negeri ini jauh dari rasa keadilan, maka solusinya adalah Islam, ungkap beliau memberikan jalan keluar.
“Ketika kita bicara keadilan tidak akan mungkin ditemukan di dalam sistem kapitalisme yang saat ini dijalankan, karena sistem itu bukan bersumber dari tuntunan Allah SWT”
Ketika manusia tidak berhukum dengan hukum yang bukan berasal dari Allah, maka itu disebut sebuah kedholiman. Kedholiman akan melahirkan ketidak-adilan, ketidak-adilan akan menghasilkan pertentangan, tegasnya.
Tatkala negeri ini mau hidup di bawah aturan yang telah diturunkan oleh Allah, maka sebagaimana janji Allah, Islam akan menjadi rahmat seluruh negeri. Negeri yang kita dambakan baldatul toyyibatun warobbun ghofur insyaAllah akan menaungi, membersamai kehidupan kita di negeri yang sangat kita cintai ini.
Dan ketika kebaikan, keberkahan itu mengalir dalam kehidupan kita maka kedamaian, kebersamaan, kesatuan itu senantiasa akan terjaga dengan sebaik-baiknya yang tentunya akan menghasilkan kebahagian dunia hingga akhirat.
