
Surabaya Utara, (shautululama) – Ijtima Ulama Aswaja Surabaya Utara, Bersama Para Ulama, Kyai, Asatidz dan Mubaligh berkumpul bersama, berdiskusi untuk membahas permasalahan di tengah-tengah umat dan memberikan pencerahan dengan mengadakan Ijtima’ Ramadhan Ulama Aswaja Surabaya Utara dengan Tema “Tolak Kenaikan Harga Kebutuhan Pokok, Islamophobia, Penghapusan Madrasah, Dan Tolak Anak PKI Menjadi TNI”, (18/4/2022)
Ustadz Syamsul Huda Fajri, (MT. Al-Huda) dalam acara Ijtima Ulama Aswaja Surabaya Utara, menyampaikan, “Saat ini pemerintah atau dalam hal ini Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan sedang mengusulkan Draft RUU Sisdiknas yang mana ingin menggantikan UU No. 20 Tahun 2003. Namun di dalam Rancangan Undang Undang ini tidak satu pun menyebut Madrasah yaitu sistem pendidikan Islam, yang telah begitu lama dijaga, ditegakkan oleh para alim ulama.
Sistem pendidikan Islam bisa menjaga aqidah Islam kepada generasi-generasi umat Islam. Lembaga pendidika Umat Islam seperti Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, dan Madrasah ‘Aliyah. Ini menjadi perhatihan kita, walaupun masih dalam bentuk RUU, dan bisa jadi seperti UU lain, walaupun ditentang rakyat namun tetap masih lolos. Maka perlu kita kawal dalam hal ini menyampaikan, bahkan mewaspadai RUU Sisdiknas agar tidak menjadi UU yang sahkan. UU ini tidak menyantumkan kata Madrasah
Lebih lanjut beliau sampaikan berarti negara tidak mewadahi/mengakomodir lembaga pendidikan Islam sebagai lembaga yang sah untuk menjadi lembaga pendidikan nasional. Oleh karena itu, sebagai umat Islam yang konsentrasi kita adalah menyiapkan generasi yang akan menjaga aqidah Islam.
Ini suatu gambaran terjadinya Islamophobia, yang lahir dari ideologi yang tidak menginginkan peran agama dalam kehidupan bermasyarakat dan negara, yaitu ideologi sekuler, yang kini menguasai negri negeri kaum muslimin. Ideologi sekuler juga melahirkan aturan-aturan yang tidak menghendaki campur tangan agama.
Dengan kondisi seperti itu kita tidak boleh tinggal diam, sebagai mana yang disabdakan oleh Rasulullah Saw
عَنْ أَبِي سَعِيْد الْخُدْرِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُوْلُ : مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَراً فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ اْلإِيْمَانِ
[رواه مسلم]
Dari Abu Sa’id Al Khudri Radiallahuanhu berkata : Saya mendengar Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : Siapa yang melihat kemunkaran maka rubahlah dengan tangannya, jika tidak mampu maka rubahlah dengan lisannya, jika tidak mampu maka (tolaklah) dengan hatinya dan hal tersebut adalah selemah-lemahnya iman. (Riwayat Muslim)