
Pasuruan, Jatim (shautululama) – Pengasuh Majelis Taklim At-Taqwa Pasuruan, Shohibul Fadhilah Al Mukarrom Ustadz Nur Hidayat mengkritik sebagian ulama yang mendukung pemimpin zalim.
Menurut Beliau, orang yang ilmu dan sekolahnya luar biasa sekalipun tidak bisa disebut sebagai ulama apabila mendukung pemimpin zalim.
“Faktanya kita jumpai tak sedikit orang yang ilmunya luar biasa, sekolahnya jauh, predikatnya baik. Tapi apakah itu bisa disebut sebagai ulama jika mereka mendukung rezim zalim?” ujarnya dalam acara Multaqo Ulama Aswaja Tapal Kuda: Islam Mengharamkan Rezim Zalim, Kriminalisasi Ulama’ dan Ajaran Islam, Selasa (25/1) lalu.
Kezaliman yang dimaksud adalah kriminalisasi rezim terhadap ulama yang istiqomah melakukan amar maruf nahi munkar. Selain itu, beliau juga mengkritik ulama yang mengeluarkan fatwa yang bertentangan dengan Islam.
Beliau menegaskan bahwa ulama yang sesungguhnya adalah ulama yang takut kepada Allah. Bukan hanya memiliki ilmu yang banyak dan pemahaman belaka.
“Kalau kita merujuk pada Al-Quran, jelas yang dimaksud dengan ulama adalah orang yang takut kepada Allah. Tidak cukup ilmu segudang, paham terkait dengan Islam, tapi tidak memiliki rasa takut kepada Allah,” imbuhnya.
Menurut beliau, rasa takut kepada Allah akan membuat seorang ulama lebih berhati-hati dalam mengeluarkan fatwa. Karena ia akan selalu takut apabila fatwanya bertentangan dengan hukum Allah.
“Jadi ia takut kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sehingga ia akan selalu berpikir apakah fatwa yang dikeluarkan ini tidak bertentangan dengan hukum Allah. Inilah pentingnya kita memahami makna ulama,” pungkasnya.