Baitul Khair (shautululama) – Dr. Arim Nasim selaku Ulama Aswaja Bandung dalam [LIVE] Ijtima’ Ulama Aswaja se-Nusantara bertajuk “Saatnya Tata Dunia Baru dengan Islam Kaffah, Tolak Kenaikan Harga Kebutuhan Pokok, Perangi Islamophobia,” mengajak seluruh kaum muslimin untuk mencampakkan sistem ekonomi Kapitalis dan kembali pada penerapan sistem ekonomi Islam secara kaffah. (Sabtu, 16/4/2022)
“Kita sudah sangat nyata melihat kedzoliman karena sistem Kapitalisme. Mari kita campakkan sistem ekonomi Kapitalis dan kembali pada aturan-aturan Allah SWT. Kita terapkan dalam kehidupan ekonomi dengan sistem ekonomi Islam secara kaffah. Insyaallah hidup akan berkah,” ajakan Dr. Arim Nasim
اَلْمُسْلِمُوْنَ شُرَكَاءُ في ثلَاَثٍ فِي الْكَلَإِ وَالْماَءِ وَالنَّارِ
“Kaum Muslim berserikat dalam tiga perkara yaitu padang rumput, air dan api.” _(HR Abu Dawud dan Ahmad)._
Dr. Arim Nasim juga mengingatkan hadits tersebut bahwasanya manusia berserikat dalam tiga hal jika sesuai pandangan Islam berkaitan kepemilikan dalam kehidupan ekonomi.
Selain itu, beliau menjelaskan sebab kenaikan harga beberapa barang kebutuhan termasuk kebutuhan pokok di negeri ini.
“Kenapa terjadi fenomena kenaikan harga kebutuhan pokok? Karena kehidupan kita diatur dengan sistem ekonomi kapitalis, liberalisasi ekonomi,” tegas Dr. Arim Nasim.
Tak lupa beliau juga mengingatkan bahwa penerapan sistem ekonomi Kapitalis hingga terjadi liberalisasi ekonomi tentu memiliki dampak nyata kedzoliman. Dr. Arim Nasim pun menekankan dua dampaknya.
“Dampak adanya liberalisasi ekonomi dengan penerapan sistem ekonomi Kapitalis yakni kedzoliman dan menyengsarakan rakyat. Contoh dampaknya misal sumber daya migas utamanya di negeri ini dikuasai oleh swasta asing. Selain itu pemungutan pajak di beragam barang kebutuhan hingga terjadi kenaikan harga terus terjadi. Inilah kedzoliman yang sangat nyata dan harus dicampakkan oleh umat,” pungkas Dr. Arim Nasim.[]
