
Bandung (shautululama) – Dr. Riyan, M. Ag. selaku Ulama Aswaja Jawa Barat mengungkapkan,” Islam dengan sekulerisme berbeda secara fundamental.”
Dr. Riyan, M. Ag. mengungkapkannya ketika [LIVE] Ijtima’ Ulama Aswaja se-Nusantara bertajuk “Saatnya Tata Dunia Baru dengan Islam Kaffah, Tolak Kenaikan Harga Kebutuhan Pokok, Perangi Islamophobia.” (Sabtu, 16/4/2022)
Beliau menegaskan pentingnya syariat Kaffah diterapkan di dunia karena mampu membimbing utamanya para penguasa dalam hal keadilan dan mencegah kediktatoran.
“Bagi umat Islam, syariat membimbing para penguasa untuk keadilan dan mencegah tangan penguasa bertindak diktator yang jahat,” tegas beliau.
Namun, ketika sekulerisme yang dipilih umat untuk diterapkan seperti saat ini hingga dijadikan solusi adanya konflik di beberapa negeri maka keadilan tidak bisa terwujud. Hanya kemunafikan, kebohongan dan kediktatoran penguasa jahat antek Barat yang tampak hingga kini.
“Invasi Rusia ke Ukraina maupun kejadian lainnya terutama di negeri muslim, itu menunjukkan kemunafikan, kebohongan para penguasa negeri Barat. Ketika sekulerisme diterapkan maka terjadi kerusakan di seluruh dunia. Seluruh dunia terikat dengan keinginan para penguasa diktator yang jahat dan tanpa sarana untuk mencegah mereka,” jelas Dr. Riyan, M. Ag. tentang pengaruh sekulerisme.
Karenanya beliau mengajak kepada seluruh umat Islam untuk menawarkan solusi Islam Kaffah menghadapi sekulerisme.
“Sekarang ini waktunya bagi umat Islam untuk berdiri tegak menawarkan Islam kepada dunia dan mereka yang sudah putus asa dengan solusi alternatif yang adil dari kediktatoran sekuler. Solusi tersebut yang merusak kita semua dalam waktu lama. Sekaranglah waktunya untuk menolak stempel-stempel palsu yang menghina kaum muslimin dengan istilah teroris, radikalisme setiap kali seorang muslim membawa pemikiran Islam di ranah politik dan internasional,” pungkas beliau.[]