
Surabaya Utara, (shautululama) – Sistem kapitalisme dengan mekanisme politik demokrasinya, telah menghasilkan rejim yang dhalim. Betapa tidak? Beban hidup rakyat terus-menerus diperberat. Sepertinya mereka akan merasa senang di atas penderitaan rakyat, mereka mencari keuntungan, menumpuk harta tanpa peduli banyak rakyat yang menderita akibat ulah mereka.
Dalam acara ijtima Ramadhan Ulama Aswaja Surabata Utara yang digelar tanggal 18 April 2022, berkumpul para Ulama, Kyai, Asatidz dan Mubaligh untuk membahas permasalahan di tengah-tengah umat yang saat ini sedang terjadi. Dalam Ijtima’ Ramadhan ini para ulama membahas “Kenaikan Harga Kebutuhan Pokok, Islamophobia, Penghapusan Madrasah dalam Sisdiknas, dan Tolak Anak PKI Menjadi TNI”.
Acara dipandu oleh Ust. Ahmad Syahid dengan bersahaja mengarahkan jalannya acara, Kemudian pembacaan ayat Suci Al Qur’an oleh Ust. Slamet. Dilanjutkan Shohibul Hajah Ijtima’ Ulama Ust. Wiyono : Semoga di bulan Ramadhan yang sudah berjalan 15 hari lebih, mudah-mudahan puasa kita, qiyamulail kita, Tadarus kita, sadaqah kita diterima oleh Allah SWT dan mendapatkan palaha yang melimpah. Semoga Acara Ijtima’ Ulama Aswaja Surabaya Utara berjalan dengan lancar dan sukses.
Dilanjutkan sambutan dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pelita Umat Cabang Surabaya Bapak Nur Rahmad, SH. Bahwa negeri ini punya SDA (Sumber Daya Alam) yang melimpah, seharusnya mampu menyejahterakan rakyatnya, negeri yang subur, kaya sumber daya alam, tapi harga bahan pokok mahal, bahkan minyak goreng langka, ibu ibu rela mengantri. Dari sini kami mendukung para Ulama yang mengkritisi dan memberikan solusi.
Hadir dalam acara ini para ulama perwakilan Surabaya Utara yang menyampaikan kalamnya tentang topik di atas, antara lain:
1. Ustadz Ahmad Musyaffak, MT. Moslem Seduluran. Dalam pandangan Islam Harta kekayaan alam yang berkaitan dengan kepemilikan publik, yang sifatnya melimpah adalah milik umum, tidak boleh dikuasai pribadi maupun swasta.
2. Ustadz Syamsul Huda Fajri, MT.Al-Huda. Islamophobia lahir dari ideologi yang tidak menginginkan peran agama dalam kehidupan bermasyarakat dan negara, yaitu ideologi sekular yang saat ini menguasai negri negeri kaum muslimin.
3. Kyai Mukromin (MT. Marhamah). Moderasi beragama untuk menyalahi ajaran Islam, Islam dibenturkan dengan budaya, menyebarkan Islam Moderat yang ramah dengan ide pemikiran asing, Kapitalis diterima, demokrasi diterima sementara perjuangan Syariah dan Khilafah dimusuhi.
4. Ust Soeprayogi (MT An Nashr). Jangan diberi kesempatan orang orang yang mempunyai paham komunisme, yang sekarang bermetamorfosis menjadi neo komunisme, agar bisa diterima oleh anak melenial, juga bisa berkolaborasi dengan liberal, dengan kapitalis tetapi tetap wajahnya komunis
5. Kyai Muhammad Qoim (MT.Al-Bayan). Tidak ada makan siang gratis, pengusaha yang memodali. Maka lahirlah UU yang berpihak pada pemilik modal.
Acara diakhiri dengan pembacaan hasil pembahasan dan rekomendasi ulama Surabaya Utara yang disampaikan oleh Ustad Muthohir (Pengasuh Majelis Taklim Marhamah) dan ditutup dengan doa