
Surabaya (shautululama) – Kyai Muhammad Qoim (MT. Al-Bayan) salah ulama yang diundang sebagai salah satu nara sumber dalam acara Ijtima Ulama Aswaja Surabaya Utara, (18/4/2022) dengan tema “Tolak Kenaikan Harga Kebutuhan Pokok, Islamophobia, Penghapusan Madrasah, Dan Tolak Anak PKI Menjadi TNI”.
Dalam kalamnya, Kyai Muhammad Qoim menyampaikan, melaui mekanisme demokrasi akan lahir kebijakan-kebijakan yang dzalim. Karena demokrasi biayanya besar, walaupun mengaku kedaulatan di tangan rakyat. Jika ingin berkuasa harus punya partai, partai mengerahkan masa besar dan masa digerakkan dengan uang, dana besar. Darimana dana itu tentunya dari pengusaha.
Makanya banyak pejabat yang tunduk pada pengusaha dibanding pada rakyat. Tidak ada makan siang gratis, pengusaha yang memodali. Maka lahirlah UU yang berpihak pada pemilik modal. Contohnya Undang-undang SDA, Sumber Daya Alam yang melimpah tidak untuk kemakmuran rakyat, tapi dikuasai pengusaha dan untuk kemakmuran pengusaha. Sehingga rakyat yang ikut memiliki negeri ini, hidupnya sengsara, kemiskinan dimana-mana, barang barang mahal. Karena ada persekongkolan antara penguasa dan pengusaha.
Oleh sebab itu, kaum muslimin segera meninggalkan sistem kufur itu, yang mengakbatkan kerugian kita di dunia dan akherat.
Allah SWT berfirman dalam Surat . Taha 124
وَمَنْ اَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِيْ فَاِنَّ لَهٗ مَعِيْشَةً ضَنْكًا وَّنَحْشُرُهٗ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ اَعْمٰى
Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sungguh, dia akan menjalani kehidupan yang sempit, dan Kami akan mengumpulkannya pada hari Kiamat dalam keadaan buta.”
Oleh karena itu seluruh kaum muslimin, seyogyanya kita harus berusaha untuk melaksakan aktivitas dakwah bela Islam, agar kita bisa menghirup udara dalam sistem Islam, Islam tegak secara Kaffah dan berkuasa sebagai Rahmatan lil alamin.