Lamongan Pantura, (shautululama) — Pada gelaran Ijtima’ Ramadhan Ulama Aswaja Pantura Lamongan, Sabtu 23 April 2022, Abah Sunardi, ulama aswaja Glagah, menyampaikan kegerahannya dengan naiknya harga-harga sembako wa bil khusus tingginya harga dan langkanya minyak goreng.
Bagaimana tidak gerah, disaat masyarakat masih dalam suasana musibah covid, ekonomi masyarakat turun, lalu di saat yang sama harga sembako naik tajam. Ini sangat menyusahkan para ibu-ibu dan emak-emak serta para UKM yang berjualan makanan. Belum berhenti sampai disitu, BBM pun turut dinaikkan. Pertamax naik dan solar menjadi langka.
Sangat tidak rasional jika Indonesia sebagai penghasil sawit terbesar di dunia, lalu terjadi kenaikan harga minyak goreng yang tidak terjangkau oleh daya beli masyarakat. Sudah begitu langka lagi, sehingga pemandangan di negeri ini hari-hari disuguhi dengan antrian panjang hanya untuk sekedar mendapatkan 1 atau 2 liter minyak.
Tentu pertanyaannya adalah ada apa sebenarnya? Tata kelola negeri ini yang mengadopsi sistem kapitalis adalah pangkal persoalannya, dimana oligarki penguasa dan pengusahalah yang sangat menentukan arah jalannya roda pemerintahan.
Jadi tidak bisa kita berharap keadilan dari sistem kapitalis, yang adalah justru ketimpangan dan ketidakadilan. Hal ini tidak akan terjadi, jika tata kelola negeri ini beralih kepada sistem Islam sesuai dengan penerapan syar’at Islam dalam bingkai khilafah, papar Abah Sunardi.