
Bogor, (shautululama) – Selasa 26 April 2022, Berkumpul puluhan ulama aswaja kota Bogor secara hybrid, membahas sesuatu yang penting, bagaimana manifestasi nuzulul qur’an dan dorongan semangatnya untuk menerapkan syariat Islam secara kaffah.
Acara yang mengambil tema “saatnya Islam menggantikan Demokrasi” menjelaskan secara gamblan dan menggambarkan betapa Kesempurnaan Sistem Islam dibandingkan dengan sistem Demokrasi yang merupakan turunan dari Kapitalisme sekular dan komunisme, yang rusak dan bobrok.
Acara di mulai dan di buka oleh rois ijtima, shohibul fadhilah almukarram Kyai Faturahman kemudian dialnjutkan dengan pembacaan kalam ilahi oleh shohibul fadhilah almukarram kyai Almenis.
Shohibul fadhilah almukarram KH. Eddy wanto sebagai shohibul hajjah menggambarkan latar belakang pelaksanaan agend ijtima ulama aswaja nuzulul qur;an adalah bentuk ihtimam terhadap umat dan merupakan penyadaran serta dorongan untuk kemali kepada syariat Islam, sebuah solusi yang paripurna atas semua problimatika manusia.
Kalam pertama disampaikan oleh shohibul fadhilah almukarram KH. Umar siddiq, menggambarkan keberkahan Bulan Ramadhan dan Nuzulul Quran sebagai saat yang penting dan strategis mendorong penerapan Islam kaffah dan menggambarkan semangat nuzulul qur’an adalah dengan menggiatkan dakwah Islam, amar maruf nahi munkar kepada penguasa, sehingga penerapan Syariah Islam adalah sesuatu yang dirindukan umat serta mampu menepis Moderasi Islam yakni berislam dengan cara padang kafir barat penjajah.
Shohibul fadhilah almukarram Kyai Muhibuddin kemudian menyampaikan bahwa Khilafah Islam adalah sistem yang paripurna, dan keharusan membuang jauh sistem demokrasi-kapitalisme-sekuler dan sistem komunisme-sosialisme. Beliau juga menggambarkan perbandingan empat pilar sistem pemerintahan Islam yang dicontohkan Rasul SAW dan dilanjutkan para Khulafaur Rasyidin dengan asas sekuler-demokrasi.
Kalam berikutnya disampaikan shohibul fadhilah almukarram Kyai Arif Yunus beliau menggambarkan perbandingan 3 pilar utama sistem ekonomi Islam (haramnya riba) yang melahirkan pertumbuhan dan membawa keadilan dan keberkahan dibandingkan dengan asas ekonomi kapitalistik. Beliau juga menjelaskan perbandingan APBN Syariah yang melahirkan pengelolaan harta yang membawa kesejahteraan dan keberkahan, jauh dari APBN kapitalis yang penuh hutang luar negeri berbasis riba dan pungutan pajak yang memberatkan rakyat.
Shohibul fadhilah almukarram Kyai Muhidayat melanjutkan kesempurnaan islam dengan menggambarkan perbandingan arah dan kebijakan Pendidikan Islam yang dilakukan oleh Khilafah yang akan melahirkan generasi penerus yang shalih dan shalihah dan pemimpin peradaban dengan Pendidikan sekuler.
Shohibul fadhilah almukarram Ust. Iwan Januar kemudian semakin memperkuat kesempurnaan sistem Islam dengan menjelaskan bagaimana tata hubungan laki-laki dan perempuan, beliau secara gambling menjelaskan perbandingan 7 prinsip pergaulan pria dan wanita yang membuat interaksi di tengah masyarakat akan diliputi dengan kemuliaan, kesucian dan keberadaban jauh dari sistem liberal yang serba bebas dan mengejar kenikmatan jasadiyah. Selain itu kemudian beliau pun menjelaskan tentang perbandingan tujuan, fungsi, dan jenis hukum Islam yang akan memberikan kepastian dan keadilan hukum di dunia dan akhirat dengan hukum sekuler warisan penjajah yang zhalim dan tidak memberikan kepastian.
Shohibul fadhilah almukarram Kyai Arif B Iskandar kemudian menggambarkan perbedaan yang mendasar antara asas hadlarah Islam yaitu keimanan dan asas hadlarah Barat saat ini yaitu sekulerisme, memisahkan agama dari kehidupan. Dan menggambarkan perbedaan mendasar antara standar perbuatan dalam hadlarah Islam yaitu halal dan haram, serta kebahagiaan adalah ridho Allah, dengan standar perbuatan dalam hadlarah barat adalah asas manfaat dan kebahagiaan adalah kenikmatan jasadiyah.
Kalam terkahir disampaaikan shohibul fadhilah almukarram KH. Anwar Iman, beliau secara singkat dan rinci menggambarkan rangkuman secara keseluruhan sistem islam, pemerintahan, ekonomi, sosial, Pendidikan, politik luar negeri. menggambarkan langkah-langkah dakwah Rasul SAW yang dibimbing wahyu dan menghasilkan kesuksesan dan keberkahan sehingga umat Islam menjadi umat terbaik(khairu umah) dan umat yang adil(ummatan wasathan. Juga menjelaskan bahwa ketika metoda ini yang digunakan maka Islam dan penerapannya jauh dari sifat kekerasan dalam proses nya, sehingga tervisualisasikan bagaimana penerapan Islam dengan metoda Rasulullah saw akan menjawab tuduhan miring islamophobia, radikalisme dan stigmatisasi lainnya terhadap Islam dan kaum muslimin.
Acara kemudian dilanjutkan dengan pembacaan pernyataan sikap ulama aswaj kota bogor yang disampaikan shohibul fadhilah almukarram KH. Anas Nasrullah.
Akhirnya acara ditutup dengan Doa oleh shohibul fadhilah almukarram Kyai Badru Tammam.
Lihat selengkapnya di :