Khilafah Ajaran AswajaKhilafah Bisyaroh RasulullahKhilafah Janji AllahMultaqa Ulama Aswaja ManhajiNews

Tausiyyah Multaqa Rajab1445H Ulama Aswaja Se-Jatim, Ikhtiarkan Khilafah Kembali!

Surabaya, (shautululama) —Israel dan Amerika adalah negara lemah. Keduanya kuat karena didukung oleh para pengusa penghianat. Hal itu disampaikan pada Multaqo Ulama Aswaja Jawa Timur, Ahad (28/1/1mengangkat tema Perang Dunia ketiga Dan Prospek Berdirinya Khilafah Pasca Kekalahan Koalisi Amerika Serikat di Gaza Dan Laut Merah, Ahad (28/1/2024).

Kyai Iffin Masruhan menilai jika Israel negara rapuh sejak berdirinya. Hal ini bisa diihat dari Israel merupakan satu entitas yang tidak memiliki tanah. Lalu membuat mitos melalui tokoh dan media jika Palestina merupakan tanah yang dijanjikan kepadanya.

“Atas bantuan Inggris dan negara Eropa lalu terjadilah migrasi besar-besaran ke Palestina. Akhirnya berdiri negara yang disokong oleh Inggris dan Eropa,”imbuhnya.

Kelemahan zionis Israel terlihat saat Hamas mengalahkan dengan menjadi sasaran tembak mujahidin. Iron Dome menjadi mitos yang mereka buat-buat, seolah kuat padahal lemah dan ditembus pasukan Hamas. Roket-roket Houthi dan Hizbullah mampu menghancurkan tank-tank pasukan zionis Israel.

“Banyak tentara mereka yang enggak mau dikirim ke Gaza. Takut dengan tentara atau Mujahidin Hamas. Mereka banyak yang stress. Jadi kerapuhan ini juga didukung oleh pengamat militer dari berbagai negara termasuk Amerika Serikat,”tandas Kyai Iffin.

Lanjutnya, “Umat Islam memiliki kekuatan ruhiyah dan senjata itu nomor dua. Mestinya para penguasa muslim juga tidak perlu takut kepada Amerika dan Israel. Buktinya mereka bisa dikalahkan dengan kekuatan mujahidin Hamas.”

Harapan ke depan agenda ulama ini memberikan semangat untuk kaum muslim di benua lain. Tujuannya mendorong mereka untuk membentuk kesatuan kaum muslimin dengan satu umat umat Islam satu negara Khilafah. Sehingga mereka akan menjadi khoiru Umah sebagaimana terdahulunya.

Pembicara lainnya, Gus Tuhu menegaskan perihal perang Gaza dan Laut Merah adalah perang ideologi. Pertarungan ideologi Islam versus kapitalis, secara nyata Amerika dan sekutunya digerakkan oleh ideologinya tanpa memperhatikan batas nasionalisme.

“Ini tema serius dan mengernyitkan dahi bagi kita ketika bicara fakta internasional. Apa yang terjadi di tingkat Internasional itu antara yang tampak di luar dan apa yang dibaliknya itu tidak sama,”katanya.

Peristiwa perang di Gaza sebelumnya diikuti dengan perang Ukraina-Rusia. Lalu ada konflik-konflik kecil tampaknya di beberapa area. Kemudian juga melebar hingga kini melibatkan beberapa negara.

“Bagi mereka yang memiliki pandangan yang jauh ke depan. Di Balik Fakta yang tampak itu bisa menyimpulkan dengan mudah sesungguhnya ada perang ideologi. Namun untuk sampai pada konklusi perang ideologi ini sekali lagi butuh kecermatan dan kecelian untuk memandang berbagai peristiwa tersebut,”imbuhnya.

Gus Tuhu juga menyerukan jika di kalangan kaum muslimin sendiri tidak banyak yang sampai kepada gambaran itu. Maka melalui forum ini punya tujuan untuk menyadarkan kaum muslimin bahwa pada hakikatnya perang antara hak dan batil perseturuan antara kebenaran dan kebatilan.

“Kalau kita mau sebut perseturuan antara keimanan dan kekufuran. Perseturuan antara ideologi yang hak dan ideologi setan ideologi yang batil itu still continue, masih berlanjut sampai akhir zaman,”tambahnya.

Karenanya, Gus Tuhu berpesan kepada ulama yang hadir. Jika ingin menyelamatkan umat maka harus berani secara tegas menjelaskan kepada umat kewaiban kembali kepada ideologi Islam. Karena kalau mereka berislam tanpa atau mengabaikan ideologi Islam maka sesungguhnya mereka sudah kalah sudah lemah.

“Jadi kalau tadi Bicara fakta Kenapa banyak pemimpin pemimpin negara Islam atau negeri-negeri Islam itu yang men-support negara kafir. Karena mereka memilih menjadi pengkhianat dengan menanggalkan ideologi Islam. Mereka sudah tidak menggunakan Islam sebagai satu tolak ukur dalam kehidupan,”tukasnya agak geram.

Tambahnya, “We are on the right track. Kewajiban bersatunya umat mempercepat pertolongan Allah. Kemudian akan ada Khilafah ala minhajin nubuwah. It’s just a matter of time. It is time to be one Ummah. Allahu Akbar!!”

Acara ini semakin meneguhkan sikap politik ulama Aswaja. Ulama tidak boleh diam dalam mengajak umat untuk menjelaskan kebatilan ideologi selain Islam. Bahkan ulama berada di garda terdepan penegakkan khilafah.[hn]

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button