Khilafah ajaran Ahlussunnah Wal JamaahKhilafah Untuk Kebaikan IndonesiaMultaqo Ulama Aswaja - ManhajiNews

FORUM KOMUNIKASI ULAMA ASWAJA JEMBER : RENCANA KENAIKAN TARIF DASAR LISTRIK, PERTALITE, LPG 3KG ADALAH KEDZALIMAN

Jember, Jatim (shautululama) – Belum pulihnya ekonomi pasca bencana Covid-19, rakyat sudah harus menerima lagi kebijakan-kebijakan zhalim yang dibuat penguasa Jeritan rakyat akibat kebijakan zhalim tersebut tidak pernah digubris. Bukannya mengurangi penderitaan yang lalu, penguasa malah memberi penderitaan baru dengan berbagai kebijakan soal kenaikan harga barang-barang kebutuhan pokok bagaimana seharusnya tanggungjawab penguasa kepada rakyatnya dalam pandangan Islam?

Oleh karena hal ini, Forum Komunikasi Ulama Aswaja Jember mengadakan acara Multaqo Ulama Aswaja Kabupaten Jember dengan tema : Rencana Kenaikan Tarif Dasar Listrik, Pertalite, LPG3 KG adalah Kedzaliman. Acara berlangsung dalam Channel Youtube SUARGO pukul 20.00 dengan ditonton oleh ratusan netizen. (Jember, 30 Juni 2022)

Kyai Yasin, Pengasuh PP Al Fatah Jember beliau menyampaikan tausiyah dengan tema “Wajibnya mengelola Bumi Sesuai dengan perintah Allah”. Beliau menyampaikan QS Al Baqarah ayat 284

Artinya : Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi

“Sudah sepatutnya segala hal yang ada di bumi di atur oleh aturan Allah, bukan dengan aturan nafsu manusia agar membawa keberkahan dan keselamatan”  ujar beliau.

Beliau kemudian melanjutkan bahwasannya hanya hak Allah yang mengatur karena Allah Maha Pencipta yang memberikan tuntunan dalam agama yaitu agama Islam melalui nabi Muhammad untuk mengatur kehidupan manusia dari hal kecil hingga hal besar seperti mengatur bangsa dan negara, umat islam wajib melaksanakan apa yang telah ditetapkan oleh Allah.

“Wajib memperjuangkan bagaimana hukum Allah tegak kembali seperti semula yang telah dicontohkan oleh Rasulullah dan para sahabatnya” ujar beliau di akhhir tausiyah

Kalam ulama selanjutnya yaitu Kyai Imron yang memaparkan perbedaan sistem ekonomi islam dan sistem ekonomi kapitalis dalam suatu negara. Beliau menjelaskan bahwa di negeri kita saat ini sistem ekonomi kapitalis yang diterapkan. Dimana pengelolaan sumber daya alam dikelola swasta maupun negara asing yang mana keuntungan sebesar besarnya bukan untuk umat melainkan mereka hegemoni keuntungannya.

“Sistem ekonomi kapitalis jika sehat akan mencengkram negara untuk mendapatkan keuntungan sebesar besarnya dengan menghegemoni keuntungan untuk kepentingannya sendiri” terang beliau.

Di akhir statement beliau memberikan motivasi bahwasannya perjuangan menyiarkan islam dengan menyebarkan opini kepada umat harus terus digencarkan agar kerusakan yang disebabkan kapitalis bisa terselesaikan dengan izin Allah.

Kalam ulama ketiga disampaikan oleh Kyai Abdul Hamid dari Kalisat membahas bahwa sistem demokrasi melahirkan kebebasan beragama, kepemilikan dan berperilaku. Kyai Hamid menjelaskan bahwa dalam demokrasi orang bergonta–ganti agama, demokrasi menjamin kebebasan berpedapat namun yang hanya pendapat kepentingan rezim.

“Islam adalah agama yang memberikan pengaturan disetiap sendi sendi kehidupan, pengaturan ini agar manusia taat kepada Sang Pencipta, dan juga agar manusia mampu menjadikan manusia yang mampu mengelola ciptaanNya dengan sebaik mungkin” terang beliau

Kyai Sugianto sebagai ulama ke-empat dalam acara Multaqo Ulama menerangkan dampak oligarki sistem Kapitalisme di negeri ini. Secara fitroh setiap manusia menyukai keadilan dan membenci kedzoliman dan setiap manusia berpihak kepada pelaku keadilan, namun saat ini banyak kedzoliman kebohongan dan penistaan yang dilakukan oleh rezim.

Beliau menjelaskan pula alasan hal tersebut dikarenakan sistem demokrasi yang rusak,. Kedzoliman akan hilang jika berganti dengan sistem syariat islam dalam bingkai Khilafah. Sistem islam adalah sistem yang sempurna, akan menjadikan rezim atau aparatur negara yang baik sehingga tercipta lingkungan yang baik sehingga keadilan akan ditegakkan dan menjauhkan kedzoliman.

 

 

Artinya : Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin? Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin? (QS Al Maidah ayat 50)

Jika sistem yang buruk tetap dilakukan maka tatanan hukum jahiliyah dalam pemerintahan akan diterapkan sehingga negara maupun pemimpin tidak akan mengayomi rakyatnya. Kendali negara akan dikendalikan oleh segelintir manusia yang disebut oligarki.

Kalimah minal ulama terakhir membahas tentang bagaimana wajibnya bertahkim hukum Allah yang disampaikan oleh Kyai Saiful Hadi.

Artinya: Dialah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu (Al Baqarah ayat 29)

Setelah membacakan ayat diatas, beliau menyampaikan bahwa sumberdaya alam yang ada di Bumi sepatutnya mengelola sesuai dengan aturan Allah. Kemudian beliau membacakan penggalan surat dari Alquran :

Artinya : Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sungguh, dia akan menjalani kehidupan yang sempit, dan Kami akan mengumpulkannya pada hari Kiamat dalam keadaan buta. (QS Thaha ayat 124)

“Bagi orang yang berpaling dari peringatan Allah, mengalami kehidupan yang sangat sempit dan tidak ada ketentraman dalam kehidupan mereka. Kemelaratan di negeri ini karena manusia berpaling dari sistem yang telah Allah turunkan untuk manusia, Solusi tuntas dari semua ini yaitu dengan merealisasikan syariat islam dengan bingkai Khilafah ala Minhajin nubuwah” tutup beliau di akhir tausiyah.

Acara ditutup dengan membacakan pertanyaan sikap Ulama Aswaja Jember yang dipimpin oleh Ustadz Bahrudin dan diakhiri dengan pembacaan doa agar negeri ini diberikan pertolongan oleh Allah.

Ulama Aswaja - Manhaji

Media dakwah online ulama aswaja manhaji, menyeru kepada kebaikan

Related Articles

Back to top button