
Jombang, Jatim (shautululama) – Belum berselang lama setelah salah seorang komisaris BUMN menulis salah satu ajaran Islam khilafah dengan khilafuck, orang nomor satu di Kemenag RI mengatakan Islam sebagai agama dari Arab. Di Indonesia, ia sebagai pendatang. Dua kasus tersebut, sekedar contoh betapa narasi pelecehan terhadap ajaran Islam, masih terus berlangsung pada rezim ini. Karenanya, merasa terpanggil dengan kondisi tersebut, Forum Komunikasi Ulama (FKU) Aswaja Kasepuhan Jombang mengadakan aksi pembelaan ajaran Islam dalam kegiatan Multaqa Ulama Aswaja. Acara dilaksanakan pada Hari Ahad, 25 Rabiul Akhir 1444 H, bertepatan dengan 20 November 2022.
Acara yang diikuti sekitar 40 ulama Aswaja Kasepuhan Jombang ini dibuka pukul 20.00 WIB, dan dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al Qur’an oleh Shohibul Fadhilah almukaram Ustadz Muhammad Erfan. Memberikan pengantar di acara multaqa tersebut, shohibul Fadhilah almukaram Kyai Abdul Hadi sebagai Shohibul hajah mengajak kepada seluruh ulama yang hadir untuk bersama-sama dan terus berjuang menjaga kemuliaan Islam. Sebab, serangan bertubi-tubi dan penistaan ajaran Islam masih terus berlangsung.
Berikutnya, di sesi qaul minal ulama, Koordinator Forum Komunikasi Ulama (FKU) Aswaja Kasepuhan Jombang, shohibul fadhilah almukaram Buya KH. Misbah Halimi memaparkan, serangan musuh-musuh Islam terhadap ajaran agama Allah SWT, sudah berlangsung sejak zaman Nabi Adam. Mereka adalah orang-orang musyrik, kafir dan munafik. Hari ini lebih menyedihkan lagi. Baju mereka jelas Islam. Tetapi sudah teracuni dengan Islam Nusantara.
Selanjutnya, Gus Rizal Zakaria, dai muda dari Forum Komunikasi Ulama Aswaja Tembelang Jombang, memberikan kritik balik terhadap semua narasi yang mengatakan Islam sebagai ajaran yang radikal. Sebaliknya, idiologi komunisme dan kapitalisme terbukti dalam sejarah sebagai idiologi yang kejam dan menyengsarakan rakyat. Sejarah pengambilalihan kekuasaan komunisme selalu berlumuran darah, sedangkan kapitalisme begitu rakus mengeksploitasi dan menjajah.
Karenanya, shohibul fadhilah almukaram KH. Komarudin Syam dari FKU Aswaja Kasepuhan Perak Jombang mengajak seluruh ulama yang hadir untuk berjuang menegakkan khilafah. Sebab, khilafah adalah perisai. Ketiadaannya, menjadikan tiadanya pelindung atas Islam dan umatnya dari serangan musuh-musuhnya. Beliau memberi contoh, bagaimana sikap tegas Sultan Abdul Hamid ketika Perancis akan mementaskan teater yang menghina Rasulullah. Maka, Perancispun gentar dan menghentikan pementasan teater tersebut. Lebih jauh beliau menandaskan. Tidak ada yang perlu diragukan dengan kewajiban penegakan khilafah ini. Seluruh ulama Mujtahid tidak ada yang menyelisihinya.
Di akhir sesi, shohibul fadhilah almukaram Kyai Mashuri, dari FKU Aswaja Kasepuhan Gudo Jombang membacakan pernyataan sikap ulama Aswaja Kasepuhan, sebagai bentuk pembelaan terhadap Islam. Acara ditutup dengan do’a oleh Kyai Tho’at dari FKU Aswaja Kasepuhan Megaluh Jombang, tepat pukul 21.30 WIB. Lalu dilanjutkan ramah tamah.