Khilafah ajaran Ahlussunnah Wal JamaahKhilafah Untuk Kebaikan IndonesiaMultaqo Ulama Aswaja - ManhajiNews

Demokrasi Biang Kerusakan dan Kefasidan

Sumedang (shautululama) — KH. Ali Bayanullah, Ulama asal Sumedang Jawa Barat menghimbau, agar Anggota Lembaga Negara, baik Lembaga Legislatif, Eksekutif maupun Yudikatif untuk cepat bertaubat, karena menjalankan sistem buatan manusia,” seru Kyai Bayanullah saat menyampaikan materi di Ijtima Ulama Aswaja Se Nusantara, Sabtu (14/04/2022)

Seruan tersebut beliau sampaikan setelah memaparkan berbagai sistem kenegaraan di dunia termasuk sistem demokrasi. Menurutnya sistem Demokrasi adalah ummul jarra’im biang kerusakan, biang dosa durhaka, dan biang kefasikan,” ujarnya

Dari segi sejarah, papar beliau, demokrasi bukan dari Islam melainkan milik orang kafir, yang lahir dari antitesa sistem teokrasi. Dalam sistem teokrasi Raja bersekutu dengan Gerejawan membuat hukum sekehendaknya yang pada akhirnya memeras rakyat mengatasnamakan Tuhan. Dari situlah munculah sistem demokrasi yang mengatasnamakan sistem pemerintahan rakyat.

“Padahal isinya memeras rakyat mengatasnamakan rakyat”

Lebih dalam lagi ia mengungkapkan, bahwa Demokrasi lahir dari akidah yang jelek, yang bathil, dikarenakan Demokrasi berhukum dengan selain dari hukum Allah. Padahal Islam mengharuskan kita berhukum dengan hukum Allah Swt.

Selain buruk dari segi sejarah dan aqidah, lanjutnya, Demokrasi juga rusak dari segi pilarnya. Pilar dalam sistem Demokrasi adalah Asiyadah fi ro-yat atau kedaulatan ditangan Rakyat. Padahal dalam Islam kedaulatan merupakan kepunyaan Allah. Artinya yang membuat hukum hanya Allah semata,” terang ia

Pada faktanya rakyat tidak mungkin semua membuat hukum, maka harus ada suatu kelompok yang mewakili mereka. Merekalah para wakil rakyat yang nantinya memiliki kedaulatan,”

Slogan dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat. Itu bullshit  itu bohong,” tandas ia, pada akhirnya bermetamorfosis menjadi dari kelompok oleh kelompok dan untuk kelompok.

Ketika suatu kelompok mewakili rakyat, maka harus ada kelompok yang menonjol. Siapa itu? tentu orang yang punya duit yang akan menguasai, dialah yang membuat perundangan. Dialah yang menjadi Legislatif, Eksekutif, Yudikatif dan sebagainya,” ungkapnya retorik

Selain menghimbau Anggota Lembaga Negara, Kyai Bayan juga menyeru kepada Militer dan Kepolisian, agar loyalitasnya dialihkan dari penguasa-penguasa yang menjalankan hukum buatan manusia, kepada penguasa yang menjalankan hukum Allah.

Beliau juga menyeru kepada ‘alim Ulama agar menjadi Ulama akhirat yang menasihati penguasa. Jangan jadi Ulama pengikut penguasa, yang menjalankan selain hukum Allah.” pungkasnya []

Ulama Aswaja - Manhaji

Media dakwah online ulama aswaja manhaji, menyeru kepada kebaikan

Related Articles

Back to top button