Khilafah ajaran Ahlussunnah Wal JamaahKhilafah Untuk Kebaikan IndonesiaMultaqo Ulama Aswaja - ManhajiNews

Catatan Dari Pertemuan FKU Jatim, Potensi Produksi Minyak Goreng 51.9 juta Ton, Kebutuhan Hanya 16.9 Juta Ton, Tapi Harganya Gila-gilaan?

Madura, Jatim (Shautululama) —Penguasa hari ini semakin menunjukan kezaliman dan terus menerus berbuat kezaliman kepada umat. Langkanya minyak goreng, karena memang kebijakannya dibuat seperti itu. Itulah mengapa tema sentral tersebut diangkat, sebagai bentuk perhatian kita kepada umat manusia, khususnya kaum Muslimin, ujar Ustaz Fajar Kurniawan, saat kata sambutan, Majlis Buhut Al Islamiyah, Forum Komunikasi Ulama (FKU) Aswaja Jawa Timur. Bangkalan Madura Minggu (27/03/2022)

“Potensi produksi minyak goreng Indonesia mencapai 51,9 juta ton pertahun, sementara kebutuhan konsumsi masyarakat Indonesia 16,9 juta ton pertahun. Dari potensi produksi 51,9 juta ton, seharusnya lebih dari mencukupi kebutuhan dan masih bisa mengekspor dari sisa kebutuhan masyarakat Indonesia. Tapi faktanya 35 juta tonnya diekspor, sisanya baru menutupi kebutuhan dalam negeri,” lanjutnya

Selain permainan spekulan, kelangkaan minyak goreng juga disebabkan kebijakan penguasa untuk mengembangkan produksi Bio Diesel. B-20, yang artinya 20 persen produksi Bio Diesel menggunakan minyak sawit. Bila B-30 minyak sawitnya 30 persen dan minyak buminya sebanyak 70 persen, maka nantinya penggunaan minyak sawit akan sampai pada B-100,” imbuhnya

Ustadz Fajar juga ungkapkan, “Industri pengembangan Bio Diesel yang menjadi kebijakan penguasa, mendapatkan subsidi dari pemerintah. Di lima tahun kebelakang subsidi tersebut sebesar 110 triliun rupiah. Siapa sajakah yang mendapatkan subsidi tersebut, dia adalah yang memiliki perkebunan kelapa sawit, dia juga punya pabrik minyak sawit, dia juga punya pabrik minyak goreng, dia juga punya pabrik Bio Diesel.

“Dalam hitungan bisnis, tentu mereka akan memilih produksi bio diesel ketimbang produksi minyak goreng dan sawit, karena selain punya nilai keuntungan juga bisa dapat subsidi dari pemerintah.” Kata Ustadz Fajar

Yang menerima subsidi dari pemerintah hari ini dalam kebijakan pengembangan Bio Diesel adalah group perusahaan besar, yakni Wili Mart, Sinar Mas, Golden Eagle, Indofood, dan Musim Mas. Inilah yang disebut oligarki,” sebut ustadz Fajar

Pada akhir kata sambutannya, Ustadz Fajar mengatakan, selain memahami fakta kezaliman penguasa, pentingnya juga mendefinisikan arah perubahan, apakah masih berputar di sekularisme, atau menuju perubahan kearah Islam kafah yang akan dibahas oleh para ulama, apa dan bagaimana menurut Islam” tutupnya []

Ulama Aswaja - Manhaji

Media dakwah online ulama aswaja manhaji, menyeru kepada kebaikan

Related Articles

Back to top button