Surabaya, (shautululama) – Ulama Aswaja Surabaya Utara, kembali menyelenggarakan Multaqo Ulama di bulan Muharram 1444H, dengan tema “FASAD AKIBAT ULAH MANUSIA, KEMBALI KEPADA SYARIAH”.
Ahad, 21 Agustus 2022, telah berlangsung Multaqa Ulama Aswaja Surabaya Utara, Para Ulama, Kyai, Asatidz dan Mubaligh berkumpul bersama baik secara online maupun offline.
Ustad Imam Suyuti (MT. Al Muslimin Kemayoran) sebagai Shohibul Hajah Multaqo Aswaja Surabaya Utara menyampaikan InsyaAllah pada kesempatan ini, dari beberapa alim ulama akan membicarakan berbagai permasalahan yang dihadapi oleh kaum muslimin, terutama dinegeri ini.
Sebenarnya negri kita mendapatkan rahmat-rahmat, nikmat kekayaan Alam yang melimpah, sumber daya manusia yang banyak, namun apa yang kita lihat sebaliknya yaitu kemungkaran, kedzaliman, kejahatan, itu semua nampak jelas dimata kita, mengapa itu semua terjadi ? yaitu yang akan dijelaskan oleh ulama ulama kita.
Kefasadan di negeri ini terjadi di segala bidang, bidang politik, hukum, sosial budaya, dan sebagainya. Kita lihat di bidang pendidikan, bahwa kurikulum yang diterbitkan bukan mengarah pada ketaqwaan.
Propaganda radikal-radikul telah menjauhka siswa kita jauh dari agama, mereka takut ngaji. Maka tidak heran di youtube siswa laki dan perempuan berjoget bersama di kelas, itu terjadi karena pembiaran.
Perkembangan LGBT, bukan dicegah, dididik, dibina malah difasilitasi dengan mensahkan perkawinan laki laki denga laki laki, perempuan dengan perempuan. Jadi penguasa bukan memberi kebijakan untuk kebaikan, malah menghancurkan sendi sendi agama, sendi sendi Islam.
Yang paling populer di negeri ini persoalan hukum, ibarat gunung es, ketika para ulama salah ngomong sedikit, langsung diproses, atau dipengadilan bahkan tidak terbukti salah, tetapi penjara menanti. Tapi bagaimana dengan pendukung kekuasaan, sesalah apapun tidak diproses, bebas melanglang buana.
Bagaimana dengan para koruptor ratusan juta, milyaran bahkan trilyunan mereka ada yang lolos tak tertangkap. Tapi bagaimana dengan ACT, lembaga kemanusiaan tidak menggelapkan uang negara, tapi langsung di proses.
Dan yang terakhir yang sedang tranding adalah kasus Ferdy Sambo, ini sebagai gunung es, apakah sudah puncaknya atau belum, tapi ini sangat menampar institusi, bagaimana sang jendral melakukan pembunuhan berencana.
Kalau aparatnya seperti itu bagaimana akan bisa menegakkan keadilan. Inilah sedikit gambaran kefasadan yang nampak dimata kita dan mudah mudahan di MUA, para alim ulama akan bisa menjeslakan seterang terangnya dan yang lebih penting bagaimana solusinya, semoga kita tidak termasuk orang yang berdiam diri, terhadap kemungkaran, kedzaliman yang dilakukan penguasa.
Semoga Allah SWT mencatat amal kita sebagai amal sholeh
وَلَوْ اَنَّ اَهْلَ الْقُرٰٓى اٰمَنُوْا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكٰتٍ مِّنَ السَّمَاۤءِ وَالْاَرْضِ وَلٰكِنْ كَذَّبُوْا فَاَخَذْنٰهُمْ بِمَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ
Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan. (QS. Al A’raf 96)