Pesisir Jatim, shautululama.co – Bentrok antara pekerja asing (TKA) asal China dengan pekerja lokal di Morowali ternyata mendapat sorotan dari para ulama Aswaja Pesisir Selatan Jawa Timur. Bentrok yang memakan korban sebanyak dua orang ini, satu TKA China dan satu lagi dari pekerja lokal, diduga sebagai letupan reaksi kemarahan masyarakat. Tak hanya soal jumlah TKA China yang begitu banyak dan mudah masuk ke negeri ini, perbedaan perlakuan antara pekerja asing dan lokal telah memunculkan kecemburuan sosial.
“Mudah sekali masuk ke Indonesia. Ada apa dengan pemerintah kita? Apakah pemerintah berpihak kepada orang Indonesia atau justru berpihak kepada orang-orang asing? Lantas, bagaimana Islam mengatur permasalahan ini semua? Insya Allah, semua permasalahan akan dikupas dan semoga kita bisa melek, mengetahui apa dan bagaimana solusinya menurut agama Islam,” ujar Ust. Imam Mahmudi dalam sambutannya selaku sohibul hajat di acara Multaqo Ulama Aswaja Pesisir Selatan Jawa Timur, Senin malam (23/1/2023).
Dalam acara tersebut, sebanyak lima orang alim ulama tampil sebagai pembicara, di antaranya Ust. M. Ali Syafiudin, Ust. Abdul Azis Sholahuddin, Ust. Kiswandi, Ust. Yani Fachurahman, dan Ust. Mohammad Sanusi.
Berdasarkan kajian para ulama, pada akhir acara dibacakan pernyataan Ulama Aswaja Pesisir Selatan Jawa Timur terkait solusi islam secara politik dan ekonomi terkait peristiwa bentrokan di Morowali.